Kekuatan Repetisi (Pengulangan) pada Public Speaking
CARABICARA – Tatkala kamu tengah menghafalkan sebuah nomor
ponsel dari secarik kertas, dengan cara membaca seraya menyebutkannya secara
berulang-ulang, tentu kamu tahu bahwasannya dengan begitu kamu mampu
menghafalkannya dengan cukup kuat di memori kamu.
Atau bagi para pelajar, yang dengan rajin
nya secara
berulang-ulang berlatih mengerjakan soal-soal perhitungan pelajaran eksak. Untuk
kedepannya, pasti tidak akan mengalami kesulitan tatkala harus mengerjakan soal-soal
perhitungan itu kembali, walaupun angka-angka serta variabel di dalamnya di
otak-atik.
Atau ketika kamu nge-gym,
pasti tahu kekuatan repetisi (mengulang-ulang) dan dampaknya bagi otot akan seperti apa.
Repetisi akan membuat otot bisa beradaptasi terhadap latihan yang diberikan.
Otot akan bertumbuh kembang seiring berjalannya waktu.
Begitu dan seperti halnya dengan otak manusia. Otak manusia
akan mengalami perkembangan serta dapat menerima sesuatu tanpa sadar, bila terjadi
pengulangan di setiap hal atau perkataan yang diucapkannya. Yang pada akhirnya
hal tersebut akan membuatnya tumbuh menjadi sebuah keyakinan yang tertancap
kokoh di dalam diri.
Jika kamu sempat menyaksikan pidato Calon Presiden Amerika
Serikat, Hillary Clinton. Beliau menggunakan repetisi yang membuat pidato
tersebut sangat luar biasa memikat serta mampu mengubah cara pandang massa-nya
untuk memberikan dukungan kepada dia.
Berikut adalah kalimat dari pidato luar biasanya :
“IF YOU BELIEVE, that
companies should share profits with their workers, not pad executive bonuses,
join us.
IF YOU BELIEVE the
minimum wage should be a living wage… and no one working full time should have
to raise their children in poverty… join us.
IF YOU BELIEVE that
every man, woman, and child in America has the right to affordable health
care…join us.
IF YOU BELIEVE that we
should say “no” to unfair trade deals… that we should stand up to China… that
we should support our steelworkers and autoworkers and homegrown
manufacturers…join us.
IF YOU BELIEVE we
should expand Social Security and protect a woman’s right to make her own
health care decisions… join us.
AND YES, if you
believe that your working mother, wife, sister, or daughter deserves equal pay…
join us…”
Dalam pidatonya, beliau mengulang “If you believe” sebanyak 5 kali, dan ditutup dengan satu “Yes”, seperti inilah kombinasi luar
biasa agar orang setuju dengan apa yang kita sampaikan.
Dan yang perlu kamu ketahui adalah bahwasannya teknik repetisi
juga kerap digunakan dalam dunia pemasaran, dan termasuk salah satu pola bahasa
sugestif pada pengaplikasian hipnoselling.
Karena melalui teknik ini, para pemasar secara tidak langsung melakukan
pendekatan terhadap para calon pembeli dengan membentuk sebuah nuansa emosional
kepada mereka.
Jadi, bagi kamu yang gemar memberikan motivasi, dan tengah
berusaha mencari cara untuk memberikan sugesti-sugesti baik kepada para audience kamu.Teknik repetisi adalah hal
yang wajib kamu terapkan. Namun jangan lupa, untuk selalu berlatih serta
siapkan rangkaian kata-kata yang powerful
agar efeknya juga terasa sangat luar biasa. Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "Kekuatan Repetisi (Pengulangan) pada Public Speaking"