Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ubah Fokus agar Tujuan Public Speaking Tetap Terjaga


CARABICARA - Tatkala kita masih dalam tahap awal memulai terjun di dunia public speaking, terkadang ada sebuah ‘penyakit’ yang sebenarnya dapat mengusik tujuan awal daripada public speaking itu sendiri. Berbicara di depan publik yang pada awalnya bertujuan mulia untuk berbagi ilmu, pengetahuan, serta pengalaman yang bernilai kepada para audience, ternyata jadi melenceng kemana-mana. Nama ‘penyakit’-nya adalah : SALAH FOKUS!

Ubah Fokus agar Tujuan Public Speaking Tetap Terjaga


Sejatinya dari awal kita memulai untuk berbicara di depan publik, kita harus memastikan bahwasannya fokus kita bukan ke diri kita sendiri. Seperti contoh : ingin dibilang pinter lah, keren lah, ganteng lah, inspiratif lah, calon menantu idaman lah, dan lah- lah yang lain yang sejenisnya. Jangan ya!  Hindarilah dari berpikiran seperti itu. Yuk, kita ubah sudut pandang.

Menjadi pembicara publik, pada dasarnya adalah memberikan pelayanan. Pelayanan macam apa? Ya itu, pelayanan untuk berbagi ilmu, pengetahuan, serta pengalaman kita kepada para pendengar agar mereka mendapatkan manfaat atas apa yang telah kita sampaikan. Jadi, fokuskan diri kita menjadi audience, menjadi pendengar. Membayangkan diri menjadi audience, tentu juga berusaha untuk melihat melalui sudut pandang mereka.  Saat kita tengah fokus untuk memberikan value ke audience, saat itu juga kita sedang mencoba untuk berempati. Dan pada saat kita berempati, kita akan terdorong untuk menjadi pembicara yang mempunyai value serta kualitas tinggi.

Tapi yang namanya berbicara di depan publik, tentu ada saja kendalanya. Bisa kendala internal, bisa juga kendala eksternal. Misalnya, ketika ditengah presentasi tiba-tiba suara kita jadi serak sedikit, atau distraksi lainnya.  Walaupun sudah begitu, tetaplah berusaha untuk menjaga fokus untuk tujuan utama kita.
Yaitu, PESAN. Audiences sangat berharap kamu dapat membawakan inspirasi ke mereka. Jadilah seorang giver, bukan taker.

Seperti yang telah kita ketahui, jaman sekarang udah banyak pembicara ulung yang berbicara di depan, namun ujung - ujungnya untuk jualan. Contohnya :  buku, seminar, MLM, dan program lainnya. Apakah itu salah? Tidak, sama sekali tidak. Tapi yang perlu dikhawatirkan adalah kalau fokus kita untuk menjadi taker seperti itu, dampaknya justru akan sedikit bagi para pendengar. Berbeda halnya tatkala kita menjadi seorang giver. Tulus menyampaikan ilmu, yang artinya juga menghadirkan hati saat berbicara. Dengan menghadirkan hati saat berbicara,  yakinlah tanpa perlu terang terangan berjualan pun, para audience pasti akan selalu bertanya-tanya tentang kapan kamu akan mengadakan acara lagi.

Jadi, berikanlah kesan tulus untuk memberi.  Karena sesungguhnya apa yang berasal dari hati, tentu akan sampai ke hati jua.


Posting Komentar untuk "Ubah Fokus agar Tujuan Public Speaking Tetap Terjaga"