Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggugah Audience Dengan Tehnik Anhapora, Hiperbola, dan Jeda

 ➡Anaphora


Melakukan pengulangan dari sebuah kata (atau kelompok kata) dalam beberapa kalimat yang berurutan. Pengulangan dilakukan untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan dan diharapkan untuk terus diingat oleh audience. Penggunaan anaphora ketika dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu menciptakan efek dramatis terutama menjelang penutupan sebuah presentasi.


Ketika Anda akan menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata. Pilih momen yang tepat untuk menyampaikannya. Latih kata atau frasa tersebut dalam beberapa kalimat sebelum tampil. Sehingga Anda bisa menampilkan anaphora yang mengejutkan sekaligus memukau audiens.


Contoh anaphora paling terkenal adalah pidato Marthin Luther King ketika dia mengulang sebanyak delapan kali frasa “I have a dream”. 




➡Hiperbola


‘Membesar-besarkan sesuatu’ untuk memberi penekanan. Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan memberi efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini secara hati-hati hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk membuat penekanan yang penting. Berikut beberapa contoh kalimat untuk membantu imajinasi anda:


"Hari ini, saya akan menyingkap rahasia cepat kaya dalam waktu 3 hari yang akan mengubah dunia Anda."


Mungkin apa yang Anda sampaikan adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh sebagian besar orang. Mungkin yang anda sampaikan tidak akan mengubah dunia seseorang. Namun karena Anda mennyampaikannya dengan kepercayaan diri yang tinggi dan suara menggelegar, maka hal itu akan mampu membawa perubahan sikap dan keyakinan yang cukup besar bagi orang yang mendengarkannya.




➡Membuat Jeda


Obama sangat menguasai seni membuat jeda dalam setiap pidatonya. Dia membiarkan beberapa detik jeda diantara pembicaraannya untuk membuat audience menangkap maksudnya. Dia membuat beberapa detik jeda untuk memastikan suaranya bergema dalam hati audiencenya, untuk membantu mereka rileks. Jeda membuat impresi  bahwa si pembicara mampu mengontrol dirinya sendiri.


Dimanapun Anda ambil jeda itu, terserah Anda sendiri. Tidak ada patokan yang pasti mengenai hal itu. Tetapi Anda harus melatih diri Anda. Dengan pelan, hirup nafas Anda dalam hitungan ketiga dalam setiap jeda. Tujuan dari latihan ini juga untuk membuat tubuh Anda rileks.




Sumber : rumahpublicspeaker


Posting Komentar untuk "Menggugah Audience Dengan Tehnik Anhapora, Hiperbola, dan Jeda"